Monday, May 28, 2012

Mortalitas


MORTALITAS

Mortalitas atau kematian dapat menimpa siapa saja, tua, muda, kapan dan dimana saja. Kasus kematian terutama dalam jumlah banyak berkaitan dengan masalah sosial, ekonomi, adat istiadat maupun masalah kesehatan lingkungan. Indikator kematian berguna untuk memonitor kinerja pemerintah pusat maupun lokal dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Penyebab Kematian
Kematian dewasa umumnya disebabkan karena penyakit menular, penyakit degeneratif, kecelakaan atau gaya hidup yang beresiko terhadap kematian. Kematian bayi dan balita umumnya disebabkan oleh penyakit sistim pernapasan bagian atas (ISPA) dan diare, yang merupakan penyakit karena infeksi kuman. Faktor gizi buruk juga menyebabkan anak-anak rentan terhadap penyakit menular, sehingga mudah terinfeksi dan menyebabkan tingginya kematian bayi dan balita di sesuatu daerah.
Kematian dan Faktor Sosial Ekonomi
Faktor sosial ekonomi seperti pengetahuan tentang kesehatan, gisi dan kesehatan lingkungan, kepercayaan, nilai-nilai, dan kemiskinan merupakan faktor individu dan keluarga, mempengaruhi mortalitas dalam masyarakat (Budi Oetomo, 1985). Tingginya kematian ibu merupakan cerminan dari ketidak tahuan masyarakat mengenai pentingnya perawatan ibu hamil dan pencegahan terjadinya komplikasi kehamilan.

Komitmen untuk mencapai tujuan Millenium Development Goal (MDG)
Dalam hal kematian, Indonesia mempunyai komitmen untuk mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDG) untuk menurunkan Angka Kematian Anak sebesar dua per tiga dari angka di tahun 1990 atau menjadi 20 per 1000 kelahiran bayi pada tahun 2015 dan menurunkan kematian ibu sebesar tiga perempatnya menjadi 124 per 100.000 kelahiran.
Untuk mencapai tujuan ini diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dari berbagai instansi terkait, mulai dari pemerintah baik pusat maupun daerah, LSM dan masyarakat pada umumnya. Program-program apa yang perlu dikembangkan untuk tujuan ini, serta indikator-indikator apa yang perlu diperhatikan untuk menurunkan Angka Kematian  Balita dan Angka Kematian Ibu?

Definisi Mortalitas
Mortalitas atau kematian merupakan salah satu dari tiga komponen demografi selain fertilitas dan migrasi,  yang dapat mempengaruhi jumlah dan komposisi umur penduduk.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kematian sebagai suatu peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
Indikator Mortalitas
Bermacam-macam indikator mortalitas atau angka kematian yang umum dipakai adalah:
1. Angka Kematian Kasar (AKK) atau Crude Death Rate (CDR).
2. Angka Kematian Bayi (AKB)
3. Angka Kematian Balita (AKBa 0-5 tahun)
4. Angka Kematian Anak (AKA 1-5 tahun)
5. Angka Kematian IBU (AKI)
6. Angka Harapan Hidup (UHH) atau Life Expectancy

Sumber : datastatistik.com

Angka Kelahiran Kasar


ANGKA KELAHIRAN KASAR

A. DEFINISI
Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR) adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran pada tahun tertentu per 1000 penduduk pada pertengahan tahun yang sama. 
 

B. KEGUNAAN
Untuk mengetahui tingkat kelahiran yang terjadi di suatu daerah tertentu pada waktu tertentu.

C. CARA MENGHITUNG
Angka Kelahiran Kasar (CBR) dihitung dengan membagi jumlah kelahiran pada tahun tertentu (B) dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang sama (P).

D. RUMUS
     http://www.forkosh.dreamhost.com/mimetex.cgi?%5Clarge%7BCBR=%5Cfrac%7BB%7D%7BP%7Dx1000%7D
   
CBR= Angka Kelahiran Kasar
B = Jumlah kelahiran
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun, P = (P0 + P1)/2,
Po = jumlah penduduk pada awal tahun dan
P1 = jumlah penduduk pada akhir tahun.

E. DATA YANG DIPERLUKAN
Jumlah kelahiran dan jumlah penduduk pada pertengahan tahun di suatu wilayah.  Jika tidak dapat diketahui data mengenai jumlah penduduk pada pertengahan tahun maka dapat digunakan data jumlah penduduk pada tahun tertentu.

 
F. SUMBER DATA
Data tentang jumlah kelahiran dan jumlah penduduk dapat diperoleh dari hasil sensus penduduk, registrasi vital, atau survei-survei tentang fertilitas. Dari Susenas, data tentang jumlah penduduk dapat diperoleh dari pertanyaan 3 dalam kuesioner pokok pada Seksi II Keterangan Rumahtangga. Data tentang jumlah kelahiran hidup dapat diestimasi secara tidak langsung dari data jumlah anak lahir hidup dengan menggunakan piranti lunak mortpack-lite.

G. CONTOH
Seperti dijelaskan dalam bagian Jumlah Kelahiran, jumlah kelahiran berdasarkan Susenas 2004 dapat diestimasi secara tidak langsung dengan program mortpack-lite dengan menggunakan data anak lahir hidup (children ever born). Hasil estimasi menunjukkan bahwa terdapat sebanyak 4.415.122 kelahiran hidup. Dengan jumlah penduduk sebesar 217.072.346 maka:
      CBR = 20,3

H. INTERPRETASI
Pada contoh disebutkan perhitungan CBR Indonesia menurut data susenas 2004 adalah sebesar 20, yang artinya terdapat 20 kelahiran per 1000 penduduk Indonesia pada tahun 2004. 

I.  KETERBATASAN
Perhitungan CBR ini sederhana, mudah dihitung tetapi kasar. Perhitungan ini disebut perhitungan kasar karena yang menjadi pembagi adalah seluruh penduduk baik laki-laki maupun perempuan seluruh usia termasuk yang bukan perempuan usia reproduksi (15-49 tahun). 
Sumber : datastatistik.com 

DOWNLOAD FILE INI

Angka Kelahiran & Jumlah Kelahiran


ANGKA KELAHIRAN

A. KONSEP ANGKA KELAHIRAN TAHUNAN
Indikator angka kelahiran tahunan mencerminkan tingkat kelahiran pada suatu waktu atau tahun tertentu. Secara umum, angka ini merupakan ukuran berapa banyaknya bayi yang lahir dibandingkan dengan jumlah perempuan usia subur, pada suatu tahun tertentu untuk daerah tertentu. Indikator Angka Kelahiran tahunan merupakan cerminan kelahiran dalam bentuk kerat lintang (cross section) dan bukan bersifat longitudinal atau historis.


JUMLAH KELAHIRAN

A. DEFINISI

Jumlah kelahiran adalah banyaknya kelahiran hidup yang terjadi pada waktu tertentu di wilayah tertentu. 

 
B. KEGUNAAN
Informasi tentang jumlah kelahiran bermanfaat untuk perencanaan pembangunan berbagai fasilitas yang dibutuhkan khususnya pengembangan fasilitas kesehatan ibu dan anak, baik untuk masa kini maupun untuk masa yang akan datang. Selain itu, data tentang jumlah kelahiran merupakan dasar untuk perhitungan berbagai indikator fertilitas seperti Angka Kelahiran Kasar, Angka Kelahiran Menurut Umur, Angka Fertilitas Total, Angka Reproduksi Bersih, dan Rasio Anak Wanita. 
 
Angka ini antara lain dapat dimanfaatkan untuk memperkirakan jumlah kebutuhan fasilitas kesehatan yang akan dibutuhkan oleh Ibu hamil maupun bayi-bayi yang lahir tersebut.

C. CARA MENGHITUNG
Menjumlahkan seluruh kelahiran hidup yang terjadi di suatu wilayah dalam satu tahun tertentu.
 

D. DATA YANG DIPERLUKAN
 
Jumlah kelahiran hidup dalam suatu wilayah tertentu pada tahun tertentu.


E. SUMBER DATA
Data tentang jumlah kelahiran dapat diperoleh dari hasil sensus penduduk, registrasi vital, atau survei-survei. Namun, jumlah kelahiran juga dapat diestimasi secara tidak langsung dengan menggunakan informasi lain seperti jumlah anak lahir hidup (children ever born) dengan menggunakan piranti lunak (software) demografi seperti mortpack-lite.

F. CONTOH
Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tidak menanyakan apakah ada kelahiran dalam rumah tangga selama 12 bulan sebelum survei, maka perhitungan jumlah kelahiran dihitung secara tidak langsung dengan menggunakan program mortpack-lite melalui data jumlah anak yang dilahirkan selama hidup Ibu (children ever born). Perhitungan secara tidak langsung ini memperoleh jumlah kelahiran sebesar 4.415.122 bayi.
INTEPRETASI

Bagi Indonesia kelahiran sebanyak 4.415.122 bayi berarti tambahan penduduk sebesar 4,4 juta jiwa. Namun, tidak semua bayi yang lahir ini akan terus hidup, dari setiap 1000 bayi, 35 akan meninggal sebelum berumur satu tahun. Bayi yang tetap hidup sampai usia dewasa akan menuntut berbagai kebutuhan pelayanan dasar yang harus disediakan oleh pemerintah.

G. KETERBATASAN
 
Dalam perhitungan jumlah kelahiran seharusnya yang dihitung adalah semua kelahiran hidup. Namun, seringkali terjadi kekurangan pencatatan (under-estimate) karena penduduk tidak melaporkan kelahiran bayi yang hidup tetapi kemudian meninggal, termasuk bayi-bayi yang belum diberi nama. Hal ini sering terjadi akibat ketidaktahuan penduduk dan orang yang membantu proses kelahiran. Dalam prakteknya tidak semua kelahiran ditangani oleh tenaga medis, yang dapat mengakibatkan terjadinya salah menafsirkan kelahiran yang sebenarnya hidup sebagai kelahiran mati. Di sisi lain, salah penafsiran dapat juga terjadi pada kelahiran mati yang dinyatakan sebagai kelahiran hidup. Hal ini dapat menimbulkan kelebihan perkiraan (over-estimate) jumlah kelahiran.

Fertilitas


FERTILITAS

A. PENGERTIAN FERTILITAS

Fertilitas atau kelahiran merupakan salah satu faktor penambah jumlah penduduk disamping migrasi masuk. Kelahiran bayi membawa konsekuensi pemenuhan kebutuhan tumbuh kembang bayi tersebut, termasuk pemenuhan gisi dan kecukupan kalori, perawatan kesehatan. Pada gilirannya, bayi ini akan tumbuh menjadi anak usia sekolah yang menuntut pendidikan, lalu masuk angkatan kerja dan menuntut pekerjaan. Bayi perempuan akan tumbuh menjadi remaja perempuan dan perempuan usia subur yang akan menikah dan melahirkan bayi.
 
Tingkat kelahiran di masa lalu mempengaruhi tingginya tingkat fertilitas masa kini. Jumlah kelahiran yang besar di masa lalu disertai dengan penurunan kematian bayi akan menyebabkan bayi-bayi tersebut tetap hidup dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya disaat kematian bayi masih tinggi. Lima belas tahun kemudian bayi-bayi ini akan membentuk kelompok perempuan usia subur.

B. PENGARUH PROGRAM KB PADA PENURUNAN RASIO KETERGANTUNGAN

Pemerintah Indonesia telah berhasil melaksanakan program keluarga berencana sejak tahun 1971, yang ditandai dengan penurunan tingkat fertilitas dari 5,6 anak pada tahun-tahun 1970-an menjadi 2,4 anak per wanita menjelang tahun 2000. Sementara itu program kesehatan juga telah mampu meningkatkan derajat kesehatan penduduk Indonesia yang ditandai dengan penurunan tingkat kematian bayi dan peningkatan harapan hidup penduduk Indonesia. Kejadian ini menyebabkan terjadinya transisi demografi dalam jangka waktu lama yang berdampak pada perubahan struktur umur penduduk dan berkurangnya proporsi anak-anak dibawah usia 15 tahun.

Sebelum program KB dilaksanakan, angka ketergantungan penduduk Indonesia adalah 86 anak per 100 penduduk usia kerja. Artinya, pada tahun 1970-an setiap 100 pekerja mempunyai 86 anak yang menjadi tanggungannya. Pada tahun 2000 angka ketergantungan menurun menjadi 55 per 100 penduduk usia kerja. Jadi program KB selama ini telah mampu mengurangi beban penduduk usia kerja untuk menanggung anak-anak.

C. JUMLAH KELAHIRAN SETIAP TAHUN MASIH BESAR
Meskipun tingkat fertilitas sudah menurun, kalau jumlah ibunya besar, sebagai akibat tingkat kelahiran yang tinggi dimasa lalu serta perbaikan kesehatan, maka jumlah bayi yang lahir setelah tahun 2000 masih tetap banyak jumlahnya. Tiap tiap tahun jumlah kelahiran bayi di Indonesia mencapai sekitar 4,5 juta bayi. Di kabupaten atau kota yang masih mempunyai tingkat fertilitas tinggi atau yang KB-nya kurang berhasil, jumlah bayi yang lahir tiap tahunnya akan lebih banyak dibandingkan dengan kabupaten atau kota yang program KB-nya berhasil menurunkan tingkat fertilitas. Kabupaten atau kota yang masih mempunyai jumlah kelahiran yang besar akan menghadapi konsekuensi pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar atas kelahiran bayi-bayi ini, saat ini dan seterusnya sampai bayi-bayi ini mendapatkan perkejaan dan menjadi Ibu yang melahirkan generasi penerus.
 
Pengetahuan tentang fertilitas atau kelahiran dan KB serta indikator-indikatornya sangat berguna bagi para penentu kebijakan dan perencana program untuk merencanakan pembangunan sosial terutama kesejahteraan Ibu dan anak.

D. KONSEP DASAR
Definisi "Lahir Hidup"
Konsep fertilitas hanya menghitung jumlah bayi yang lahir hidup. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mendefinisikan kelahiran hidup sebagai peristiwa kelahiran bayi, tanpa memperhitungkan lamanya berada dalam kandungan, dimana si bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan pada saat dilahirkan; misalnya bernafas, ada denyut jantung, atau denyut tali pusat, atau gerakan-gerakan otot.  Dengan demikian, peristiwa bayi yang lahir dalam keadaan tidak hidup/meninggal (still birth) tidak dimasukkan dalam perhitungan jumlah kelahiran. Untuk bayi yang lahir hidup tetapi kemudian meninggal, beberapa saat setelah lahir atau dikemudian hari,  kelahiran hidup ini tetap dimasukkan dalam perhitungan jumlah kelahiran. Tidak termasuk sebagai kelahiran hidup adalah peristiwa keguguran atau bayi yang lahir dalam keadaan meninggal (lahir mati).

E. FERTILITAS VS FEKUNDITAS
Istilah fertilitas juga dapat diartikan sebagai kemampuan seorang wanita untuk menghasilkan kelahiran hidup. Sementara itu, fekunditas berarti potensi seorang wanita untuk menjadi hamil. Berbeda dengan fertilitas, fekunditas berkaitan dengan potensi untuk melahirkan, tanpa memperhatikan apakah seorang wanita benar-benar melahirkan seorang anak atau tidak.

F. ILUSTRASI
Saya dan teman saya Eri dan Nani kebetulan hamil pada saat yang bersamaan. Eri tidak memiliki biaya untuk memeriksakan kandungannya, sedangkan Nani lebih suka memeriksakan kandungannya ke dukun. Saya melahirkan bayi dengan selamat, bayinya sehat dan lucu. Eri kemudian melahirkan bayi dalam keadaan hidup tetapi satu jam setelah lahir, bayinya meninggal karena lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Nani juga kurang beruntung karena bayinya tidak bernyawa pada saat dilahirkan. Dalam proses melahirkan Nani mengalami komplikasi dan akibatnya ia mengalami perdarahan hebat. Ia terlambat dirujuk ke rumah sakit karena keluarganya menunggu ijin dari suaminya. Akhirnya Nani meninggal dunia.
Karena dalam perhitungan tingkat fertilitas yang dihitung adalah jumlah bayi yang lahir hidup, maka dalam kasus di atas yang harus dihitung dan dicatat serta dilaporkan sebagai kelahiran adalah bayi saya dan bayinya Eri. Dalam demografi, bayi Eri harus dihitung  sebagai kelahiran karena lahir dalam keadaan hidup meskipun beberapa saat kemudian meninggal. Bayi Nani tidak termasuk sebagai kelahiran hidup dan tidak diperhitungkan dalam perhitungan tingkat kelahiran.  

G. INDIKATOR FERTILITAS
1. Angka Kelahiran Tahunan (current fertility)
a. Jumlah Kelahiran
b. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate – CBR)
c. Angka Kelahiran Menurut Umur
d. Angka fertilitas Total  
2. Anak Lahir Hidup (ALH) dan Anak Masih Hidup (AMH)
a. Anak Lahir Hidup (ALH) atau Children Ever Born(CEB)
b. Anak Masih Hidup (AMH) atau Children Still Living (CSL)
c. Rasio Anak-Wanita atau Child Women Ratio (CWR).
3. Paritas
4. Keluarga Berencana
a.  Angka Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi (CPR)
b. Angka tidak terpenuhinya kebutuhan KB (Unmet-need)


Sumber : Datastatistik.com