Monday, October 31, 2011

Memperbaiki dan Menghapus File Scrap

Pernah terkena masalah file scrap ini? file tersebut terpampang di desktop, terkadang tidak bisa dibuka dan dihapus.. hal ini tentu saja membuat sedikit bingung.
Biasanya file Scrap tersebut terjadi karena anda secara tidak sengaja mencopy isi text pada aplikasi word, kemudian di-paste ke desktop.. yap, langsung di desktop  !! .. hehehe.. mungkin tidak sengaja karena terlalu serius atau anda memang sedang blank… (atau karena memang anda kurang kerjaan?? 8O ), sehingga File yang awalnya berextention DOC berubah jadi extantion.SHS (Shell Scrap Object File) kemudian berubah jadi SCRAP.

Cara sederhana untuk membuka file scarp tersebut, buka terlebih dahulu aplikasi Wordpad (Start > All Program > Accessories > Wordpad) kemudian drag / seret file scrap tersebut kedalam aplikasi WordPad… jika telah muncul kembali isi dokumen, anda tinggal menyimpan / save file tersebut.. Selesai.

Kemudian untuk melenyapkan file scrap yang tidak bisa dihapus adalah dengan menggunakan tools unlocker (ambil disini)
 

Unlocker adalah sebuah tool freeware yang dapat membantu Anda mengatasi beberapa kerusakan file dalam sistem operasi windows (xp dan vista) ketika Anda mencoba menghapus, memindahkan atau mengganti nama file atau folder atau subfolder kemudian menerima sebuah kotak pesan kesalahan seperti:
  • “Cannot delete (filename): It is being used by another person or program”,
  • “Cannot delete file: Disk is not full or write-protected and that the file is not currently in use”
  • “close any programs that might be using the file and try again.”
  • atau beberapa pesan lain yang menerangkan bahwa file sedang dipergunakan oleh sistem…
Untuk menggunakan tool ini, hanya cukup klik kanan file atau folder dan pilih Unlocker lalu sebuah box konfirmasi akan muncul memberikan pilihan : No action, Delete, Rename dan Move … nah, pilihan ada ditangan anda. jika ingin menghapus file scrap seperti diatas tentu saja anda harus meng-klik pilihan ‘Delete’ .. Hups !! .. and U’re Done..
Simple saja bukan? … ok, mungkin saya sudah terlalu bertele-tele, selamat mencoba dan lain kali lebih berhati-hati dalam melakukan copy-paste.. Semoga bermanfaat.
S a l a m …

Sunday, October 30, 2011

Penentuan Variabel Penelitian & Hubungan Antar Variabel


BAB IV
PENENTUAN VARIABEL PENELITIAN DAN HUBUNGAN ANTAR VARIABEL



Ø  Penentuan variabel penelitian yang dapat diukur dan perumusan hubungan antara variabel adalah dua langkah yang sangat penting dalam penelitian sosial. Namun demikian, dua langkah ini sering kurang diperhatikan sehingga akibatnya peneliti tidak dapat menguji hipotesa-hipotesa dengan cermat.

Ø  Hubungan yang paling dasar adalah hubungan antara dua variabel yaitu variabel pengaruh (independent variable) dan variabel terpengaruh (dependent variable). Dalam buku-buku teks metodologi yang lainnya dipakai istilah variabel bebas dan variabel terikat/tergantung.

Ø  Jenis/Tipe hubungan antara variabel yaitu :
1.    Hubungan Simetris
Hubungan simetris adalah hubungan di mana variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh variabel yang lainnya. Ada empat kelompok hubungan simetris, yaitu :
a.    Kedua variabel merupakan indikator untuk konsep yang sama.
b.    Kedua variabel merupakan akibat dari faktor yang sama.
c.    Kedua variabel berkaitan secara fungsional.
d.   Hubungan yang kebetulan semata-mata.

2.    Hubungan Timbal Balik
Hubungan timbal balik adalah hubungan di mana suatu variabel dapat menjadi sebab dan juga akibat dari variabel lainnya.

3.    Hubungan Asimetris
Hubungan asimetris adalah hubungan di mana satu variabel mempengaruhi variabel yang lainnya. Ada enam tipe hubungan asimetris, yaitu :
a.    Hubungan antara stimulus dan respons.
b.    Hubungan antara disposisi dan respons.
c.    Hubungan antara ciri individu dan disposisi atau tingkah laku.
d.   Hubungan antara prekondisi dan akibat tertentu.
e.    Hubungan yang imanen.
f.     Hubungan antara tujuan dan cara.

Berbagai Hubungan Asimetris
A. Hubungan Asimetris Dua Variabel
Penelitian survai dan penelitian sosial umumnya lebih banyak diarahkan kepada hubungan asimetris yaitu hubungan antara variabel pengaruh dan variabel terpengaruh. Kedua variabel ini dalam uraian selanjutnya akan disebut variabel pokok. Hubungan antara dua jenis variabel itu merupakan titik pangkal analisa dalam ilmu sosial. Hubungan itu dapat berupa hubungan antara dua variabel saja (hubungan bivariat) atau antara lebih dari dua variabel, biasanya antara satu variabel terpengaruh danbeberapa variabel pengaruh (hubungan multivariat).
B. Hubungan Asimetris Tiga Variabel
Dalam realita suatu hubungan sebab akibat yang terbatas pada dua variabel jarang terjadi. Kecuali analisa multivariat antara beberapa variabel pengaruh dan variabel terpengaruh, ada cara lain untuk memasukkan kedalam analisa variabel tambahan yang mempengaruhi variabel terpengaruh dan variabel pengaruh. Pengaruh variabel ketiga atau keempat tersebut dapat “dikontrol’ baik melalui sistem analisa maupun cara penentuan sampel. Dengan demikian penelitian dapat mengamati hubungan antara dua variabel yang diteliti tanpa “gangguan” dari variabel-variabel tersebut.

1. Varibel penekanan dan variabel pengganggu
       Dalam contoh diatas, hubungan negatif yang terlihat dalam hubungan antara dua variabel tetap negatif setelah variabel ketiga dimasukkan. Dalam analisa fenomena-fenomena sosial, hasilnya tidak akan selalu demikian. Dari hasil analisa awal, dapat saja disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara dua variabel tetapi ketika variabel kontrol dimasukkan, hubungan itu menjadi nampak. Dalm kasus seperti ini variabel kontrol disebut sebagai variabel penekanan (suppressor variable).
       Contoh hipotetis berikut ini akan menjelaskan pengertian variabel penekanan. Dalam suatu penelitisn terdapat hipotesa bahwa semakin dekat rumah ssseorang penduduk dengan puskesmas semakin besar kemungkinan ia mengunjungi puskesmas tersebut. Dari data yang diperoleh nampak bahwa tidak ada hubungan antara jarak dan kunjungan kepuskesmas tersebut. Presentasi penduduk desa A yang mengunjungi puskesmas memang lebih tinggi dari desa B dan C. Tetapi presentase penduduk desa B mengunjungi puskesmas lebih rendah dari desa C, padahal desa C lebih jauh dari desa B.
2. Variabel-antara
       Salah satu asumsi dasar dalam ilmu pengetahuan adalah segala sesuatu harus ada sebab musabab nza. Khusus dalam ilmu sosial, ssetiap fenomena dipengaruhi oleh seragkai sebab musabab. Oleh karena itu setiao kali menentukan sebab dari suatu fenomena, selalu akan di timbulkan pertanyaan, apakah sebab yang lain? Apakah sebab yang pertama berpengaruh langsung pada fenomena tersebut, ataukah tidak langsung dan melalui sebab lainnya? Pertanyaan yang terakhir ini mengantar kita ke suatu faktor penguji yang penting yakni variabel antara.
       Untuk mengatur ragkakaian sebab-musabab suatu fenomena,pegamatan serta akal sehatlah di samping teori yang menjadi pedoman.tetapi dalam ragkaian sebab-akibat itu,suatu variabel akan disesebut variabel antara apabila,dengan masuknya variabel tersebut,hubungan statistik yang semula nampak antara dua variabelmenjadi lemah atau bahkan lenyap.hal itu disebabkan karena hubungan yang semula nampak antara kedua variabel pokok bukanlah suatu hubungan zang langsung tetapi memulai variabel yang lain.
3. Variabel Anteseden
Variabel anteseden mempunyai kesamaan dengan variabel antara yaini merupakan hasil yang lebih mendalam dari penelusuran hubungan kausal antara variabel. Perbedaannya, variabel antara “menyusup” diantara variabel pokok, sedangkan cariabel anteseden mendahului variabel pengaruh.
Dalam usaha memperjelas hubungan ini kadang-kadang perlu ditelusuri variabel apa yang mempengaruhi pendidikan. Status soaial ekonomi orang tua, dalam teori, sering dipandang sebagai variabel yang mempengaruhi pendidikan seseorang. Dengan demikian, sekarang kita dapat mempostulatkan bahwa :
Adanya variabel anteseden ini, menambah pengertian kita tentang hubungan antara pendidikan dan pengetahuan politik. Kita sekarang dapat mengatakan : latar belakang keluarga seseorang (status sosial – ekonomi orang tua) menentukan tingkat pendidikannya dan pendidikannya menentukan tingkat pengetahuan politiknya
Untuk dapat diterima sebagai variabel anteseden harus dipenuhi tiga persyaratan, yaitu :
1.        Ketiga variabel harus saling berhubungan : variabel anteseden dan variabel pengaruh, variabel anteseden dan variabel terpengaruh, variabel pengaruh, dan variabel terpengaruh.
2.        Apabila variabel anteseden dikontrol, hubungan antara variabel pengaruh dan variabel terpengaruh tidak lenyap.
3.        Apabila variabel pengaruh dikontrol, hubungan antara variabel anteseden dan variabel terpengaruh harus lenyap.


DAFTAR PUSTAKA


Singarimbun, Masri dkk. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES & Anggota IKAPI.

Resensi Buku Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi


Resensi Buku II
Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi”


Judul Buku           
:  Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi
Pengarang
:  Prof. DR. H. Abdurrahmat Fathoni, M.Si.
Penerbit
:  PT Rineka Cipta
Jumlah Halaman    
:  x + 149 Halaman
Dicetak oleh
:  PT Asdi Mahasatya
Indeks
:  ISBN 979-518-946-8
Cetakan
:  Cetakan Pertama, Januari 2006
Tahun Terbit
:  2006
Alamat Penerbit
:  Jl. Jend. Sudirman Kav. 36-A, Blok-B No. 5 Jakarta 10210
Hak Cipta
:  Dilindungi Undang-undang

Sebagai “animal rational”,  sejak lahirnya manusia telah dibekali hasrat ingin tahu. Sifat ini dapat disaksikan sejak masih kanak-kanak, dengan dilontarkannya kata-kata “ini apa”, “itu apa”, “bagaimana”, “mengapa begini”, dan sebagainya. Dari dorongan keingintahuannya itu manusia berusaha untuk mendapatkan jawaban yang benar atau kebenaran. Esensi ini oleh manusia secara inheren dapat dicapainya, baik secara pendekatan ilmiah maupun pendekatan non ilmiah.
Pendekatan ilmiah ialah pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian ilmiah dan dibangun atas teori tertentu, yang menghasilkan kebenaran ilmiah yang sudah teruji. Sedangkan pendekatan non ilmiah biasanya dilakukan dengan akal sehat, prasangka, intuitif, dan penemuan secara kebetulan tanpa rencana ataupun coba-coba.
Perpaduan antara ilmu dan penelitian sudah begitu erat bagaikan dua sisi sebuah mata uang sehingga tidak mungkin untuk memisahkannya. Karena itu tugas ilmu dan penelitian dapat dikatakan identik.
Tidak salahnya Abdurrahmat Fathoni menulis buku ini yang berjudul “Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi” . Beliau pun aktif mengikuti forum diskusi dan seminar baik di tingkat lokal, regional, nasional maupun internasional bahkan beliau berhasil menciptakan berbagai hasil karya tulis yang telah di kenal dalam kalangan masyarakat perguruan tinggi.
Di bawah ini adalah gambaran buku yang saya ambil di bab V berkaitan dengan Ruang Lingkup Metode Penelitian :
BAB V
HAKIKAT PENELITIAN
Penelitian merupakan upaya untuk mendapatkan nilai kebenaran, tetapi bukan satu-satunya cara untuk mendapatkannya. Ada beberapa teori penelitian yang dapat ditempuh untuk mencapai nilai kebenaran ilmiah diantaranya : Teori Empiris, Teori Rasionalisme, Teori Instrumentalisme, dan Teori Pragarantisme. Menurut Pierce, ada beberapa metode yang biasa digunakan untuk mencapai nilai kebenaran ilmiah antara lain yaitu : Metode Tenasitas, Metode Otoritas, dan Metode Intuitif.

MACAM-MACAM PENELITIAN
Macam-macam penelitian dapat dibedakan menurut tempat, sifat dan kegunaannya. Ada beberapa macam penelitian ditinjau dari tempat dilaksanakannya yaitu Penelitian Pustaka, Penelitian Laboratorium, dan Penelitian Lapangan. Selain itu ada juga macam-macam penelitian ditinjau dari sifatnya yang terdiri dari penelitian dasar, penelitian vertikal, dan penelitian survei. Begitupula macam-macam penelitian ditinjau dari segi jenisnya yaitu penelitian eksploratif, penelitian deskriptif, penelitian konformatif dan penelitian evaluatif. Selain itu ada juga macam-macam penelitian yang ditinjau dari segi kegunaannya yaitu penelitian murni dan penelitian terapan.

RUANG LINGKUP METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian ialah ilmu tentang metode-metode yang akan digunakan dalam melakukan suatu penelitian. Sebagai ilmu yang mempelajari metode-metode untuk melakukan penelitian, ruang lingkup pembahasannya meliputi : Metode penelitian, metode pengambilan sampel, metode pengumpul dan inventarisasi data, metode penyajian data serta metode analisis data.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian ilmiah yaitu cara kerja yang digunakan dalam melakukan suatu penelitian. Secara garis besar metode penelitian dibedakan ke dalam tiga metode pokok yaitu : studi kasus, eksperimen, dan survei.
Studi kasus berarti penelitian terhadap suatu peristiwa atau kejadian yang perlu ditelaah kemudian dicarikan cara penanggulangannya seperti studi kasus yang dilakukan oleh psikologi. Selanjutnya mengenai metode eksperimen yaitu metode percobaan untuk mempelajari pengaruh dari variabel tertentu terhadap variabel lainnya melalui uji coba dalam kondisi khusus yang sengaja diciptakan. Selain itu mengenai survei yaitu melakukan pemeriksaan dan pengukuran-pengukuran terhadap gejala empirik yang berlangsung di lapangan atau lokasi penelitian, umumnya dilakukan terhadap unit sampel yang dihadapi sebagai responden dan bukan terhadap seluruh populasi sasaran.

METODE PENGAMBILAN SAMPEL
Cara pengambilan sampel harus dapat dipertanggungjawaban secara metodologis dan untuk itu ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan dan penggunaan sampel, yaitu : memberikan gambaran terpercaya tentang keadaan populasi sasaran, memberikan keterangan sebanyak mungkin, dapat menentukan presisi hasil penelitian dengan mengestimasi batas kesalahan.

POPULASI DAN SAMPEL
Dalam suatu penelitian khususnya penelitian survei, penelitian tidak perlu menghadapi seluruh populasi sebagai sasaran penelitian. Perlu kita ketahui populasi merupakan keseluruhan unit elementer yang parameternya akan diduga melalui statistika penelitian. Sedangkan sampel merupakan wakil sah bagi populasi sasaran, bukan bagi seluruh populasi sampling.

Kelebihan-kelebihan yang ada di dalam buku ini, materi-materinya disusun berdasarkan pandangan dan sejumlah peneliti dan pakar dalam bidang metodologi penelitian dengan tujuan agar dapat membantu mahasiswa yang ingin mengetahui seluk beluk metodologi penelitian, prosedur penelitian, dan desain penelitian, yang secara umum dapat digunakan dalam penelitian ilmu sosial, dan ilmu natural. Penjelasan diarahkan untuk member bekal teori dan terapan yang bersifat mutakhir kepada mahasiswa dan peneliti muda dalam rangka memecahkan masalah penelitian dengan pendekatan secara ilmiah. Di samping itu, buku ini dilengkapi pula dengan cara atau teknik penyusunan skripsi yang cukup penting bagi para mahasiswa khususnya.

Sedangkan kekurangan yang ada di dalam buku ini yaitu contoh-contoh yang dibahas dalam materinya kurang detail atau kurang jelas sehingga kurang untuk dipahami dan juga jarang sekali materi-materinya memberikan contoh yang sesuai dengan keadaan lingkungan sekitar dalam istilahnya tidak mengaplikasikan contoh yang ada di lingkungan sekitar supaya para mahasiswa dapat mengembangkan pola pikir yang luas tentang metode penelitian.

DAFTAR PUSTAKA


Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta : PT Rineka Cipta

Resensi Buku Metode Penelitian Survai


Resensi Buku I
Metode Penelitian Survai

Judul Buku           
:  Metode Penelitian Survai
Pengarang
:  Masri Singarimbun dan Sofian Effendi
Penerbit
:  LP3ES Indonesia , Anggota IKAPI
Jumlah Halaman    
:  x + 336 Halaman
Tebal Buku
:  21 Cm
Desain Sampul      
:  Bambang Soetedjo
Indeks
:  ISBN 979-8015-4-47-9
Cetakan
:  Cetakan Pertama, Januari 1989 (Revisi)
Tahun Terbit
:  1989
Alamat Penerbit
:  Jl. S. Parman 81, Telp. 597211 , Jakarta 11420
Hak Cipta
:  Pada Pengarang

Buku ini dapat dijadikan sebuah pedoman untuk merencanakan dan merancang penelitian secara baik dan benar. Terdiri dari lima bagian yang membahas tahap-tahap dalam proses penelitian yang dimulai dari pengenalan terhadap tipe dan metode hingga laporan penelitian. Di dalam buku ini pun membahas tentang cara-cara dalam mengukur dan menyusun skala, mengumpulkan dan menganalisa data, masing-masing di bahas oleh dua pengarang yaitu Masri Singarimbun dan Sofian Effendi. Kedua pengarang ini pernah menjabat sebagai Dosen dan Kepala Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. Mereka pun aktif mengikuti berbagai kegiatan ilmiah di dalam dan luar negeri serta melakukan penelitian-penelitian bahkan salah satu diantara mereka telah berhasil menciptakan berbagai hasil karya tulis/buku yang telah dikenal di kalangan masyarakat luas. Di bawah ini adalah gambaran buku pada bab 1 bagian 1 yang berkaitan dengan metode dan proses penelitian :

BAB I
METODE DAN PROSES PENELITIAN
            Buku  ini membahas penelitian survai, yang titik beratnya diletakkan pada penelitan relasional; yakni mempelajari hubungan variabel – variabel, sehingga secara langsung atau tidak langsung – hipotesa penelitian senantiasa dipertanyakan. Di dalam bab ini dibicarakan beberapa jenis penelitian dan proses penelitian. Beberapa jenis penelitian yang dibicarakan yaitu penelitian survai, eksperimen, grounded research, kombinasi pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dan analisa data sekunder.

PENELITIAN SURVAI
            Dalam survai, informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner. Umumnya, pengertian survai dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi untuk mewakili seluruh populasi. Ini berbeda dengan sensus yang informasinya dikumpulkan dari seluruh populasi. Dengan demikian penelitian survai adalah  “penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.
            Pada umumnya yang merupakan unit analisa dalam penelitian survai adalah individu. Penelitian survai dapat digunakan untuk maksud (1) penjagaan (eksploratif), (2) deskriptif, (3) penjelasan (explanatory atau confirmatory), yakni untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesa; (4) evaluasi, (5) prediksi atau meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan datang, (6) penelitian operasional, dan (7) pengembangan indikator- indikator sosial.
            Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu, misalnya perceraiaan, pengangguran, keadaan gizi, preferensi terhadap politik tertentu dan lain-lain. Apabila untuk data yang sama peneliti menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa atau penelitian tersebut tidak lagi dinamakan penelitian deskriptif melainkan penelitian pengujian hipotesa atau penelitian penjelasan (explanatory research). Kegunaan lain dari penelitian survai adalah untuk mengadakan evaluasi.
            Secara umum terdapat dua jenis penelitian evaluasi, yakni evaluasi formatif dan evaluasin summatif. Evaluasi formatif biasannya melihat dan meneliti pelaksanaan suatu program, mencari umpan balik untuk memperbaiki pelaksanaan program tersebut. Evaluasi summatif biasannya dilaksanakan pada akhir program untuk mengukur apakah tujuan program tersebut tercapai.

PENELITIAN EKSPERIMEN
            Dimaksudkan untuk mengetahui hubungan sebab akibat variabel penelitian, pengujian hipotesa tertentu. Pelaksanaannya memerlukan konsep dan variabel yang jelas sekali dan pengukuran yang sangat cermat. Biasanya dilaakukan di laboraturium, kelas atau lapangan. Eksperimen dapat dilakukan tanpa atau dengan kelompok pembanding ( control group ).

GROUNDED RESEARCH
            Survai adalah pendekatan kuantitatif, sedangkan grounded research adalah pendekatan kualitatif, data didapatkan melalui wawancara bebas. Menurut Glaser dan Strauss (1967), grounded research merupakan reaksi tajam dan sekaligus menyajikan jalan keluar dari “ stagnasi teori “ dalam ilmu-ilmu sosial dan penitikberatan pada sosiologi. Hasil akhir dari penelitian merupakan verifikasi dari teori atau hipotesa untuk diterima atau ditolak. Penelitian ini bertitik tolak pada konsep, hipotesa, dan teori yang mapan untuk situasi sosial yang khas dari masyarakat yang diteliti. Grounded research menyajikan suatu pendekatan yang baru.
KOMBINASI PENDEKATAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF
            Untuk memperkaya data dan lebih memahami fenomena sosial yang diteliti ditambahkan informasi kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif dikumpulkan menggunakan sepotong kertas yang khusus disedikan di samping penggunaan kuisoner. Untuk data kuantitatif semua objek yang akan diteliti dijadikan responden. Jadi penelitian tersebut merupakan sebuah Community study. Dengan data kualitatif ini, maka gambaran tentang fenomena sosial akan semakin jelas, semakin hidup dan semakin dapat ditampilkan.

ANALISA DATA SEKUNDER
            Keuntungan dari pemanfaatan data yang tersedia adalah peneliti tidak telibat lagi dalam mengusahakan dana untuk penelitian lapangan, merekrut dan melatih pewancara, menentukan sampel dan mengumpulkan data di lapangan yang memakan banyak energi dan waktu.

PROSES PENELITIAN
            Merupakan proses yang panjang berawal pada minat untuk mengetahui fenomena tertentu berkembang menjadi gagasan, teori, konseptualisasi, pemilihan metode penelitian yang sesuai, dan seterusnya. Hal penting bagi peneliti adalah  adanya minat untuk mengetahui masalah sosial atau fenomena sosial tertentu. Minat tersebut adapat timbul dan berkembang karena rangasangan, bacaaan, diskusi, seminar, pengamatan, atau campuran semuanya itu.
Kesimpulan dari keterangan keterangan yang didapat tadi didapat Langkah langkah lazim yang ditempuh dalam pelaksanaan survai adalah sebagai berikut :
  1. Merumuskan masalah penelitian dan menentukan tujuan survai.
  2. Menentukan konsep dan hipotesa serta menggali kepustakaan. Adakalanya hipotesa tidak diperlukan, misalnya pada penelitian operasional.
  3. Pengambilan sampel.
  4. Pembuatan kuesioner.
  5. Pekerjaan lapangan termasuk memilih dan melatih pewancara.
  6. Pengolahan data.
  7. Analisa dan pelaporan.

Dalam buku ini semua langkah penelitian survai akan dibahas. Tiap tahap dari buku ini merupakan satu mata rantai. Topik apapun yang dipilih dalam penelitian sosial, peneliti tidak beranjak dari nol. Karena itu peneliti dan teori yang ada perlu sekali dipelajari sebagai tempat berpijak untuk melangkah lebih jauh.

Buku yang diterbitkan oleh LP3ES pada tahun 1989, yang dikarang oleh Masri Singarimbun dan Sofian Effendi mengenai Metode Penelitian Survai menurut saya sangatlah bagus untuk dijadikan sumber dan bahan bacaan untuk memahami Materi Mata Kuliah Metode Penelitian Sosial.
Kelebihan-kelebihan yang ada di dalam buku ini, materi-materinya sangatlah berguna dan mudah dipahami dikarenakan banyaknya sumber yang diambil untuk mengisi materi-materi dalam buku ini. Selain itu buku ini juga membicarakan penelitian survai yang titik beratnya diletakkan pada penelitian relasional. Supaya pembaca mendapat gambaran yang lebih luas tentang penelitian sosial. Buku ini juga sangat memperhatikan pembahasan tentang
variabel. Dalam bab 1 di setiap materi juga disertakan contoh-contoh yang dapat
mendukung materi tersebut.

Sedangkan kekurangan dalam buku ini adalah kurang rapi dalam penyusunan materinya, contohnya terdapat pada keterangan Skema/Grafik yang sedikit rancu. Selain itu, bahasa yang dipergunakan di dalam buku ini sedikit tidak menggunakan bahasa baku sehingga dapat menghambat proses pemahaman materi yang disajikan dan saya sendiri pun kurang mengerti dengan penggunaan bahasa yang ada di dalam buku ini. Selain itu juga analisa statistik tidak dibahas secara mendalam. Pembahasan statistik yang mendalam sudah mendapat tempat yang sangat penting dalam pembicaraan metodologi di Indonesia .


DAFTAR PUSTAKA


Singarimbun, Masri dkk. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES & Anggota IKAPI.